BIDADARI TAK BERSAYAP PART 2

 

“tring... tringgg” getaran notif dari hapeku membangunkanku dipagi buta ini. Langsung aku cek notif tersebut. Ternyata Indah yang menchat ku beberapa kali


“PING!” “Hei, sayang?” “kamu udh tidur ya? Yaudah deh night ya, aku tau kamu capek. Kalo udah bangun cepet bales ya” kulihat waktunya ternyata 7 jam yang lalu.


“maaf aku semalem ketiduran, ada apa yang?” balasku pada chatnya indah.






Aku pun kembali mengecek notif dihp ku, ternyata ada sms dari ayu. Lho dari mana dia dapat nomorku, 




“hei rif, bangun nanti kesiangan, sampe ketemu disekolah yaa” setelah membacanya aku tak langsung membalasnya.






06.45 wib






Setelah siap siap akupun memakai jam tangan kesayanganku dan melihat kalo udah pukul 06.45, betapa kagetnya aku kalo aku kesiangan. Dengan terburu buru aku langsung menancap gas pergi kesekolah.




Sampai disekolah pukul 06.58, huh hampir saja aku kesiangan. Aku langsung berjalan menuju kelas melewati lorong lorong kelas, dan melihat ayu keluar dari kelasnya. 




“hei ayu, kamu yang smsku td pagi? Maaf ya gak dibales” ujarku, 


“hmm gapapa kok rif, kamu kesiangan ya? Hayo?” balas ayu sambil tersenyum dengan manisnya mengingatkanku pada indah.






Seperti biasanya kelas ini begitu ramai, mungkin karena aku yang datang paling akhir. Langsung saja aku letakkan tasku disamping kursinya adit, adit merupakan teman sebangku ku. Orangnya lumayan tinggi berkulit agak putih dan katanya salah satu anggota tim volly disekolahku. 






“rif untung aja lu gak telat, kalo telat habis lu sama guru killer.” Katanya, “emang killer gitu dit?” tanyaku, 


“weh ente malah kaga percaya!”






Bel istirahat berbunyi, aku langsung keluar bersama teman temanku, ada Adit, Indra, dan Rizal. Yah, kantin merupakan tujuan utamaku. Ramainya sekali suasana dikantin, membuat kami tak sengaja duduk disebelah meja yang ditempatin anis dan ayu serta teman-temanya.






“eh ada rifki, mau makan kamu rif?” tanya anis. 


“iyalah masa mau main tenis” balasku.




Lalu teman temanku bertanya padaku “gile lu rif, lu anak baru tapi udah kenal anis?” 


“ajib banget bro, coba kenalin ke kita napa” pertanyaan dari teman temanku.


“ah biasa aja sih, ente kepo banget, gua mah udah kenal anis dari dulu kali dia sepupu gua” balasku. Dijawab teman temanku 


“kamfreet!” sambil memukul pundakku. Lalu terdengar suara gurauan dari meja sebelah.






Jam 15.30. 




waktunya pulang, aku berjalan ke parkiran motor dihalaman depan sekolah disertai candaan teman temanku sepanjang jalan. Aku membuka hp ku, dan mengecek tidak ada tanda tanda kabar dari indah. Akhir akhir ini indah telah berubah kadang dia ngabarin kalau sedang senggang kadang tidak. Beberapa saat setelah memasukkan hp ku ke saku celana, tiba- tiba bergetar tanda ada chat masuk ternyata dari anis,






“rif udah pulang?”


“belum nis, ada apa?”


“anterin ayu pulang bisa gak?, aku lagi jalan mau ke parkiran kamu tungguin ya. Soalnya dia gak dijemput sama kakaknya, tadinya aku mau nganterin tapi aku mau ke toko dulu beliin titipan ibu.”


“yaudah gapapa.”






Tak beberapa lama mereka berdua datang bersamaan dengan teman- teman kelasnya, 




“yu kamu pulang dianter rifki ya, sori aku ada urusan dulu. Rif anterin sampe rumah awas jangan sampe lecet tuh anak.” Kata anis, “eh nis gausah aku bisa naik angkot kok.” Ujar ayu, “eh yu udah dianter rifki aja, angkot banyak copet.” Anis membuat buat alesan.


“bener gapapa rif?” tanya ayu, 


“iya gapapa kok yu?”balasku.






Ayu pun langsung naik ke motorku, disertai suara “cie” dari teman sekelasnya. Disepanjang perjalanan aku dan ayu saling mengobrol ngalor ngidul, gak kerasa udah mau sampai dirumahnya ayu.






“eh iya itu rumah yang cat nya ijo rumahku.” Kata ayu.






Aku langsung menepikan motorku menuju rumahnya, kuparkirkan motorku didepan rumahnya dan ayu pun turun dari motorku.






“eh iya rif makasih ya” belum sempat aku menoleh untuk membalas ucapannya,tiba tiba dia mencium pipiku. Dengan senyuman manisnya dia mengucapkan terima kasih sekali lagi, lalu aku membalas 




“iya sama sama yu”. Tak beberapa lama kemudian dia memelukku dengan hangatnya, aku cium bibir manisnya diapun membalas dengan panasnya.


“di dalem aja rif, gaenak kalo diliat orang”


“lho orang tuamu?” tanyaku


“gak ada orang dirumah, mama papa ku lagi diklat di dinas, kakakku lagi keluar kota” jawabnya






Seperti ada lampu hijau dirumah ayu, aku pun langsung mencium kembali bibir ayu lagi lagi ayu membalas seolah olah dia sudah mahir. Kurebahkan ayu di sofa ruang tamu sambil kulepaskan jilbab seragam sekolahnya, dan memang wajahnya cantik seperti dugaanku. Tangannya sangat aktif memegangi penisku dibalik celana, lalu aku buka seragam ayu dengan perlahan. Ayu juga berusaha membuka seragamku,ku raba payudara milik ayu yang cukup besar dan ayu mendesah sangat lirih.




Kubuka bra putih yang menutupi payudara ayu, dan kuraba puting ping miliknya. Hisapanku di putingnya ayu membuat dia meracau sangat tak karuan “oh rif terus rif, isep terus yang kencengg, ahhhh...” kemudian kubuka rok abu abunya dan terpampang nyata sebuah lekuk tubuh bugil putih mulus milik ayu, kuraba cd yang menutupi vagina ayu, 




“ahhh, rif kamu apain memekku?” 


“enak yu?” 


“banget!”.




Kemudian kubuka cd kremnya dan ku jilan vagina ayu. Vaginanya sangat bersih putih dan ditumbuhi bulu bulu halus yang tak begitu lebat. “aww, rif ahhh, ehmmm...” kemudian ayu mengangkat kepalaku dan mencium bibirku, kurasakan lidahnya mengadu dengan lidahku. Dan diapun menurunkan celanaku kemudian mengeluarkan adikku






“duh riff keras banget” katanya sambil mengocok penisku,


“yu, pelan pelan”kataku


“hehe kenapa? Takut gakuat ya?”. Ejeknya sambil mengocok penisku lebih cepat.


“emut yu” tantangku.


 “ehm gak ah jijik!” balasnya






dengan sedikit paksaan aku masukan penisku ke mulut ayu. walaupun sedikit tersedak diapun mengulum sambil memaju mundurkan penisku dimulutnya. Terasa hangat mulutnya, tampaknya diapun mulai suka dengan pekerjaan barunya. 




“yu aku mau keluar”, 


“ha?”jawab ayu sedikit bingung.


“terus yu terus!” lalu aku keluarkan calon calon prajuritku dimulutnya, kutarik penisku dan ku kocok hingga sperma milikku menetes diwajahnya ayu 




hmm riff! Kamu tuh!”. 


“yu telen!” kembali kutantang ayu. “ahhh asin rif, habis makan apasih kamu”.




Lalu ayu mengambil tissu untuk mengelap sisa spermaku diwajahnya.




 “yu makasih ya”, sambil memelukku “udah gapapa rif, harusnya aku yang terima kasih. Please temenin aku, aku sayang sama kamu”. Sempat tak kujawab, kemudian kucium keningnya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16.15 sudah hampir satu jam aku dengan ayu.




Kemudian aku pamit dengan ayu untuk pulang, tak lupa aku membersihkan sisa sperma. Ayu sempat menciumku sebelum pulang. Benar benar hal yang tak kuduga bisa melihat tubuhnya tanpa sehelai benang pun.

Posting Komentar

0 Komentar