IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 39



POV Ibu Kost




Nama ku Hannah, Kini umurku sudah 44 tahun.. dan aku merupakan janda dengan 3 orang anak. Dan ini adalah cerita masa lalu ku..






Aku merupakan seorang anak terakhir dari 2 bersaudara. Ayah ku seorang Wiraswasta, sedangkan Ibuku merupakan seorang guru SMA Negri. Sedari kecil aku dan kakak laki-laki ku di didik dengan begitu baik, pendidikan agama maupun formal. Sedari SD aku juga sudah memiliki nilai yang baik di sekolah. Namun bukan aku anak yang tak tau tentang hal-hal yang tabu.. semasa pertumbuhanku aku juga pernah merasakan dan melihat hal-hal yang tak sepatutnya aku tau semasa aku SMP. Namun karena Ayah Ibu ku memberiku nilai-nilai yang baik akupun tak pernah melakukan hal-hal yang aku memang seharusnya belum tau.




4 tahun selisih umurku dengan kakak ku.. dia merupakan seorang yang sangat pendiam, walaupun begitu kakak ku merupakan sosok kakak yang baik terhadapku. Dia juga sering membantu mengerjakan PR ku semasa sekolah. Ibuku merupakan sosok yang keras, terutama terhadap anak-anaknya.. namun walaupun begitu aku tau dia keras karena memang demi kebaikan anak-anaknya. Ayahku berkebalikan dengan Ibuku.. ayah ku orang yang pendiam seperti kakak ku.




Namun saat aku menginjak kelas 3 SMP sebuah kejadian mengubah hidup kami sekeluarga.




Ayah dan Ibu ku bertengkar hebat.. aku tak tau apa yang terjadi, setelah itu.. ayah dan ibuku pun berpisah. Aku ikut dengan ayah ku, sedangkan kakak ku ikut dengan Ibuku. Dan semenjak itu juga.. aku tak pernah lagi bertemu dengan Ibu dan kakak ku.




Aku dan ayahku pindah ke Kota S karena tuntutan dari pekerjaan ayah ku, namun karena pekerjaan ayah ku yang padat diapun hampir tak sanggup untuk menjagaku. Dan akhirnya aku di kirim ke sebuah sekolah madrasah di kota M. Dan selama 3 tahun aku di sana belajar agama lebih dalam sekaligus bersekolah menuntut ilmu.




Setelah lulus.. sebenarnya aku ingin tinggal dengan ayah ku. Namun dia berkata agar aku sebaiknya segera menikah.




Awalnya aku kecewa dengan keputusannya, aku yang memiliki nilai baik di sekolah berharap bisa berkuliah dan menjadi guru setelahnya seperti ibu ku. Namun apa daya.. keputusan sudah di ambilnya. Dan aku juga tak mau mengecewakan ayahku.




Beberapa bulan setelah kelulusanku akupun akhirnya menikah dengan seorang pria yang memiliki selisih umur 9 tahun denganku yang ternyata anak dari teman lama ayah ku. Saat menikah aku berharap Ibu dan Kakak ku datang ke pernikahan ku.. namun ternyata ayah ku melarang nya. Ayah ku benar-benar tak mau lagi bertemu dengan Ibuku.




2 bulan pertama pernikahan kami cukup bahagia.. namun itu hanya sesaat. Ayahku yang tadinya begitu senang mendengar kehamilan ku tiba-tiba terjatuh sakit.. dan baru kehamilanku yang seumur jagung.. ayahkupun di panggil yang Maha Kuasa. Sebelum ayah ku meninggal kembali dia berpesan.. untuk tak menemui Ibu dan Kakak ku lagi. Dia juga tak mau kehadiran Ibu ku di pemakamannya. Entah apa yang membuat ayah ku sebegitu bencinya dengan Ibuku.








Setelah pemakaman ayah ku, aku dan suamiku pun pindah ke kota J karena tuntutan pekerjaan dari suamiku. Suamiku merupakan seorang karyawan biasa, penghasilannya pun juga biasa saja. Namun setelah menikah aku baru tau bahwa juga dulu lulusan pesantren, mungkin ini kenapa ayahku menjodohkan ku dengannya.




Awalnya penghasilan suamiku cukup untuk kami berdua, namun kekawatiran kamipun muncul saat aku akan segera melahirkan anak pertamaku. Setelah kelahiran anak pertamaku aku berteguh untuk ikut bekerja dengan suamiku. Awalnya memang dia melarangnya.. namun karena memang himpitan ekonomi akupun di perbolehkannya untuk bekerja.




Aku mendapatkan pekerjaan di sebuah salon kecantikan milik teman suamiku. Dan semenjak bekerja di sana selain aku mendapat penghasilan akupun jadi tau cara merawat diri.




Dua tahun kemudian anak keduaku lahir, dengan suamiku yang sudah menjadi PNS akupun di mintanya untuk berhenti bekerja.








Hidup kami berjalan dengan bahagia selama 15 tahun, Aku dan suamiku masih tinggal di kota J.. dulu di awal menikah kami hanya mengontrak rumah, tapi Alhamdulillah kini kami tinggal di sebuah rumah yang suamiku bangun beberapa tahun lalu. Dengan 3 kamar di lantai 1 dan 6 kamar di lantai 2 yang di gunakan sebagai kost-kostan.




Aku juga sudah di karuniai 3 orang putri yang begitu cantik. Aku mendidik anak-anak ku seperti Ayah dan Ibu ku mendidik ku. Sebenarnya Aku ingin anak ku juga masuk pesantren seperti aku dulu, namun suamiku melarangnya.. mungkin karena dia ingin dekat dengan anaknya selalu.




Aku tak memiliki banyak teman selepas menikah.. hanya tetangga sekitar,beberapa ibu pengajian dan ibu-ibu arisan. Kegiatanku juga tak banyak.. hanya kegitan ibu rumah tangga seperti biasa. Dan selama menikah aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mengurus anak-anak, walaupun sebulan sekali kami juga terkadang jalan-jalan.








Indah.. anak pertama kami merupakan seorang anak yang biasa saja.. nilainya di sekolahpun tak begitu menonjol. Namun tubuhnya yang tinggi membuatnya sering di pandang oleh teman-temannya. Semasa SMP juga dia sering mengikuti eksul bola voli dan basket.




Kini Indah sudah memasuki SMA, dan dari sini pandangan ku terhadap anak ku mulai berubah.




Saat itu baru beberapa bulan Indah masuk SMA.. bangunan kost di lantai 2 juga saja selesai dan sudah terisi 2 kamar. Indah, anak pertamaku yang sudah masuk kelas 1 SMA ku mintai tolong untuk membantuku menjemur pakaian yang sudah ku cuci pagi itu. Kebetulan hari itu tanggal merah. Saat kami menjemur pakaian di lantai atas terlihat beberapa CD anak kost yang sedang di jemur, dan tanpa sadar anak ku Indah langsung memegang CD anak kost sedang di jemur.






Indah : "Mah ini celana dalem siapa?"




Mamah : "Ehh jangan di pegang, itu punya anak kost" Nadaku keras.






Entah apa yang ada di pikiran anak ku itu.. tiba-tiba saja dia memegang celana dalam milik orang lain.






Beberapa hari kemudian sudah berlalu.. saat sore hari setelah dia pulang sekolah. Indah langsung melepas tasnya dan berlari kekamar mandi karena perutnya yang sedang sakit. Tak sengaja saat dia di kamar mandi.. HPnya berbunyi. Aku yang sedang duduk di sofa sambil menonton TVpun langsung mengambil HP nya yang ada di tas.. namun saat ku buka, aku yang terkejut bercampur marah saat ku lihat ada gambar cowok hanya mengenakan celana renang pendek di wallpaper HP miliknya. Langsung saja ku hapus dan ku ganti wallpaper di HP milik Indah saat itu. Akupun langsung curiga terhadapnya.. sambil tanganku yang gemetar, ku coba mencari sebuah data yang ku takutkan berada di handphone milik Indah. Aku sangat takut jika Indah menyimpan video aneh di handphonenya.




Aku benar-benar takut aku akan menemukannya, dan jika aku menemukannya.. itu mungkin juga pertama kalinya aku melihat video seperti itu.




"Alhamdulillah untung saja tak kutemukan seuatu yang ku takutkan tadi" Gumamku.




Setelah dia keluar dari kamar mandi ku tanya terkait gambar yang ku temukan di handphonenya.. dia berdalih temannya yang memasang gambar itu untuk becandaan saja.




Aku sebagai ibunya mencoba menasehatinya untuk tidak melihat gambar seperti itu, karena dia belum cukup umur melihat seperti itu. Dan aku tak menceritakan kejadian itu pada suamiku karena ku pikir itu hanya hal sepele.

Posting Komentar

0 Komentar