Setelah beberapa lama.. ku mulai turunkan kepalaku ke bagian perut dan pusar nya. Sampai akhirnya kepalaku berada persis di depan vaginanya yang masih tertutup CD lingerie warna merahnya.
Aku : "Oke pelajaran selanjutnya.. kakak buka yah"
Dini mengangguk lagi dengan melipat bibirnya dan menatapku. Dan langsung saja ku buka juga CD lingerie warna merahnya yang bermutiara. Dan yang aku tunggu-tunggu akhirnya terlihat lagi tubuh mungil Dini yang putih bersih tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.
Dini yang terlihat masih malu mencoba menutupi vagina dengan kedua tangannya.. Sambil tersenyum Dini menatapku yang terdiam tak berbicara sesaat.
Dan kemudian akupun langsung membungkuk lagi di depan kaki Dini yang sudah di bukanya.
Aku : "Kok di tutup?"
Dini : "Malu.." Mukanya agak merah.
Aku : "Mau ngajarin kakak gak?"
Dini pun langsung membuka tangannya. Dan terlihatlah Bibir vagina Dini yang putih dan terlihat begitu bersih menatap wajahku langsung.
Aku : "Wangi banget sayang.."
Dini : "Kakak suka?"
Aku : "Kenapa?" tanyaku.
Dini : "Gapapa.. terusin belajarnya kak"
Selanjutnya ku julurkan lidah ku dan dengan perlahan ku coba tempelkan di atas bibir vaginanya.. dan ku coba mencari klitoris Dini berada. "Aaaahhhhhh.." Desah Dini sesaat lidah ku ter tempel di klitorisnya.
Ku cium bagian atas klitorisnya.. dan perlahan ku jilat juga bagian selangkangannya. "Akkhhh.. hmmmppp.. geliii.. hmmpppp.. ssshhhh... hmmmppp"
Kali ini ku dekatkan lidah ku di bibir vaginanya.. ku tempel dan langsung ku gerakkan kan naik turun. "Aaahhhh.. aahhhhh.. aahhhhh.. sshhhh... hmmpppp... kaaakkk.. aahhhhh.. aahhhh" Suara Dini tak terbendung memenuhi ruangan kamar.
Ku jilati terus seperti itu.. dan ku coba dorong lidahku masuk ke dalam sedikit. "Aaaaarrkkkkhhh..... hmmmmmmmpppp" Dini yang mengerang langsung menutup mulutnya. Sesaat ku sedot klitorisnya tubuh Dini langsung bergetar hebat. "Aaaakkhhh.. kaakkk.. aakhhhh... aaahhhhaaaa.. aakkhkhhhhhh.. aakakhhhhhhhhhh terusss.. aakkhhhh.. aaahhhhh" Ku jilati bibir vagina nya dan ku sedot terus klitorisnya bergantian. Tak begitu lama.. terasa kedutan di bibir vaginanya. "Aaaaakkhhh.. aaakkhhhhhh.. aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Suara Dini mendesah hebat dan terlihat air hangat mengalir dari vaginanya.
Aku : "Ssssshhhhtttt.. kenceng banget suaranya"
Akupun langsung merebahkan diri di kasur terlentang dengan kaos putih dan celana bolaku. Dini yang masih kelelahan langsung membungkuk diantara kaki menghadapku.. penisku yang sudah tegang terlihat menonjol keatas dari balik celana langsung di genggam oleh Dini.
Dini : "Kakak udah ngaceng bangeet.. padahal belom di apa-apain."
Aku : "Iya lah liat kamu telanjang gitu"
Dini : "Hihi.. suka punya aku apa punya mamah?"
Aku : "Semuanya.."
Dini : "Kakak mah semuanya mau.."
Aku : "Haha.."
Dini yang sambil memegang penisku dari luar celana mulai mencium dan menjilatinya sampai celanaku basah.. tak lama kemudian Dinipun membuka celana bolaku. Dan penisku yang benar-benar tegang mengacung ke atas kembali berada di hadapan Dini.. Sejenak dini terdiam menatap penisku.
Aku : "Masa' sih?"
Dini : "Iya.. hummmmm.. kontol kakak wangi" Sambil ditempelkan hidung di penisku dan di hirupnya kuat.
Sambil menatapku dini memegang penisku dengan kedua tangannya dan kemudian menempelkan ujung lidahnya di lobang kencing penisku. Di mainkannya lobang kencing ku dengan lidahnya.. dan dengan perlahan kepala penisku mulai di jilatinya. Sambil kedua tangannya mengocok batang penisku. "Aahhh.." Desahku pelan.
Dini : "Enak kak?"
AKu : "Kamu pinter sayang.."
Dini : "Hihi.. Ku lepas semua ya kak"
Aku hanya mengangguk dan Dini langsung melepas celana bolaku.
Lalu Dini mulai memainkan buah zakarku dengan tangannya.. dan tak lama mulut mungilnya melahap kepala penisku. Dengan perlahan dini memajukan mulutnya mencoba menelan penis sampe dalam. Kurasakan lidahnya mungilnya menyentuh penisku. Kemudian Dinipun menyedot-nyedot penisku dan memainkan lubang penisku dengan lidahnya di dalam mulut Dini.
Dini : "Bcuaahhhkk.. Gak muat kak" Melepaskan penisku dari mulutnya.
Aku : "Semampunya aja.. gak usah di paksa"
Akhirnya Dini hanya memasukkan seperempat penisku kemulutnya dan dengan perlahan menggerakkan kepalanya maju mundur sambil kedua tangannya mengocok sisa batang penisku. "Akkhhhh.. enak sayang".
Dengan pengalaman dari Ibu Kost.. Dini benar-benar belajar bagaimana cara memainkan sebuah penis dengan mulut dan tangannya. Semua hal yang Dini ketahui dan pelajari dari Ibu Kost.. di praktekan semuanya padaku.
Makin lama gerakan kepala Dini makin cepat. "Terus sayang.. teruss.. kakak keluarr.. aahhhhhhhh" Dini yang merasakan penisku berkedut hebat langsung melepaskan penisku membiarkan aku klimaks menyemburkan mani di wajahnya.
Aku : "Aduhh.. jago banget kamu sayang"
Dini : "Iya dong.. siapa dulu.. dinii.. haha" Sambil membersihkan mani di wajahnya dengan tisu.
Lalu Dini mendekatkan lagi wajahnya di penisku dan membersihkan semua mani yang masih menempel di penisku hingga kering dengan mulutnya. lalu Dinipun berdiri sambil memakai Celana Hotpants nya.
Aku : "Kok di pake sih celananya?"
Aku : "Ihh jangan di pake.. " Sambil ku tarik tangannya dan ku pelu sambil duduk di ranjang.
Aku : "Gak enak.. kakak mau nya kamu sayang"
Lalu tanpa sadar pintu kamar pun terbuka.
Dini kemudian mengambil kondom yang di lempar Ibu Kost tadi dan membuka 1 bungkus tanpa berbicara apapun lagi.. Sambil berjongkok Dini menatapku dan memasang kondom ke penisku yang sudah di bukanya perlahan. "Dini sepertinya sudah mahir memasang kondom di penis.. mungkin dia sudah belajar memasang kondom juga" Batinku.
Aku yang masih duduk di pinggir kasur hanya terdiam menatap Dini.. Lalu tanpa basa-basi dini naik di pangkuan ku dan yang membuat ku tertegun saat Dini meludahi tangannya lalu mengusap vaginanya dengan ludah di tangannya. Dan sambil menatapku.. Dini memegang dan mengarahkan penisku ke vaginanya sambil menatapku tanpa sepatah kata pun..
Aku yang tanpa sadar melihat Ibu kost sudah memegang camera, bukan camera handphone.. tapi benar-benar camera yang bagus untuk merekam.
Pertama di gesekkan perlahan penisku yang berkondom di vaginanya. Dan kemudian Dini memasukkan penisku ke dalam vaginanya dengan perlahan. "Ekkkhhhmmm..ssshhhh" Desahnya saat kepala penisku membuka bibir vaginanya.. Makin jauh penisku masuk makin erat pelukan Dini di pundakku. Sambil melipat bibirnya Dini terdiam sesaat, Dan tanpa basa-basi lagi.. kemudian Dini menggerakkan tubuhnya naik turun sambil memelukku. "Ekkkhhhhmmmppp.. aakkkhhhhhhhh... aakkkkkhhhh... ssshhhhh.. kaaakkkkk... aaakkhhhhh.. hmmmppppp... aaaaahhhh.. aakkkkhhhhh.. aakkkhhhhh.. kaaakkkk.. sshhhhh.."
Ibu Kost : "Itu namanya apa sayang.. kasih tau kak deny dong"
Dini : "Akkkhhhh.. aakkkkhhhh.. aakkhhhh.. enaakk.. ahhhhhh... aaakkkhhhhh.. aahhhh.. aahhhh.. aakkhhhh"
Dini yang masih terengah-engah langsung berhenti dan berdiri mencabut penisku.. lalu dia berbalik badan dan memasukkan penisku lagi kevaginanya sambil memebelakangiku yang duduk di pinggir kasur. "Eekkkhhhhmmm... ssshhh.." Sambil ku remas payudaranya dari belakang.. Dini menggerakkan badannya lagi.
Dini : "Aaaakkhhhh.. akkkkkhhh.. aakkkkhhh.. enaakkk.. aakkkhhhh.. aaakkhhhh... ini namanya 'Sit On The Throne' kak.. aakkkhhh.. aakkkkkkhhh... aaaaakkhhhh."
Dini : "Sekarang kakak tiduran di kasur"
Aku langsung tidur terlentang di kasur. Dan Dini merangkak menghampiriku di kasur dan berdiri di antara badanku dan mulia berjongkok.
Dini terlihat mengangkang lebar berjongkok berusaha menempelkan vaginanya ke penisku.. dan saat penisku terdorong kembali ke dalam vagina Dini akupun baru sadar.. Ternyata tak ada satupun kulit dari tubuh kami yang bersentuhan.. hanya 2 kelamin yang saling beradu dan bersentuhan. Penisku yang sudah masuk di dalam vagina Dini terasa lebih rapat di dalam.. walaupun tak masuk semuanya gerakan Dini yang naik turun perlahan membuat penisku terasa begitu kencang terjepit vaginanya. Sungguh sensasi yang luar biasa di kepala penisku. Bahkan Ibu kost pun tak pernah melakukan ini padaku.
Aku : "Aakkkhhhh.. sayangg.. enakk banget.. terus sayang.." Ucapku padanya.
Namun tak lama Dini di posisi itu, tak sampai 2 menit lutut Dini mulai bergetar menahan tubuhnya. "Aaakkkhhhhhhhhh.. aaakkhhhhh.. kaaakkkkk.. aakkkkhhhh" lalu Dini pun langsung terjatuh menimpa tubuhku.
Dini : "Maaf kak.. haahh.. haahh.. haaahhh.. aku gak kuatt.. kaki Dini gak kuat.."
Aku : "Gak papa sayang.."
Dini : "Padahal enak banget kayak gitu.. hahhh.. haahhh.. haahhh.."
Aku : "Itu apa namanya sayang?"
Dini : "Free hand Cowgirl namanya kak"
Aku : "Enak banget kayak gitu tadi sayang"
Dini : "Enak kan kak? Jadi kayak cuma memek sama kontol doang yang nempel"
Aku : "Iyah.."
Ibu Kost : "Ihh anak mamah pinter bangettt"
Dini yang masih menancapkan penisku di dalam vaginanya.. mulai bergerak lagi. Tubuhnya mulai turun.. memasukkan seluruh penisku ke dalam vaginanya. Sambil mencoba duduk di atasnya.. Dini berpegangan di dadaku. Lalu dengan perlahan tubuh Dini bergerak lagi.
"Aakkhhh.. aakkkhhh.. aaakkhhhhh.. aakkkkhhhh.. aakkkhhhh.. aaahhhhh.. enaakkk.. aakkkkhhh.. kontol kakak dalem bangeetttt.. aahhhhh.. enakk.. " Dini mulai merasakan nyaman dan terlihat lebih santai menggerakkan badannya perlahan.
Dini : "Aaahhhh.. aahhhh.. emang beda ya mah.. "
Ibu Kost : "Apanya sayang?" Sambil memegang camera di dari belakang Dini.
Dini : "Aakkkhh.. aakkkhhhh.. rasanya pake dildo.. sama kontol beneran.."
Ibu Kost : "Enakan mana sayang?"
Dini : "Aahhh.. aakkkkkhh.. aaakkkkhhhh.. enaakkk.. enak banget pake kontol maahhhhh... aakkhhh.. enaakannn kontollll.. aakkkkkkhhhh.. aakkkkkhhh.. aakkkkhhhh"
Ibu Kost : "Hihi.. jelas dong sayang.. itu namanya apa sayang?"
Dini : "Ini namanya cowgirl aja.. aakkhhhh.. aakkkkhhh.. enaakkkk.. aakkkhhhh"
Dan beberapa menit kemudian.
Ibu Kost : "Yuk peraktekin gaya mamah yang kemaren yuk.."
Dini : "Bentar mah.. masih cape.. hahh.. haahh.. hahhh.." Suaranya terengah-engah sambil menutup mata di dadaku.
Aku hanya berdiam Diri menunggu Dini bergerak lagi..
"Aaaarrkkkkkkkk.. aaahhhhhh.. aakkkhhhhh.. ini namanya Leaning Cowgirl kakk.. enakkkk.. aakkkhhhh.. aakkkkhhh.. aakkhhhhhh.." Desahnya berlanjut.
Tanpa basa-basi Ibu Kost yang memegang kamera dan hanya mengenakan daster langsung mengambil posisi naik keatas kasur duduk di atas kepalaku sambil merekam anaknya dari depan.
Dan aku agak tertegun ternyata Ibu Kost memang sudah tanpa CD dan dia sedang menggunakan vibrator di lubang vagina dan lubang anusnya terlihat dari ekor vibrator berwarna pink yang keluar dari kedua lubangnya. Ku rasakan bau wangi vagina ibu kost yang tanpa bulu dan berlendir menempel di mulutku.. Tanpa ragu langsung saja ku jilati vaginanya kurasakan getaran vibrator di bibir vaginanya saat kujilati klitorisnya. Ibu Kost tak mengatakan apapun.. hanya terduduk diam merekam anaknya bergerak naik turun di atas penisku.
Tak lama Ibu Kost pun berdiri lagi dari kasur.. berpindah posisi merekam closeup wajah anaknya yang terus mendesah sambil mengerutkan dahinya dan payudara anaknya yang bergerak naik turun.
Ibu Kost : "Ngomong sayang.. biar seru"
Dini : "Maahhhh.. enakk.. aakkkhhhh... aakkkkhhhh.. aahhhhh.. akkkkkhhhh.. enakk maahhh"
Ibu Kost : "Terus sayang.." Ibu kost meng-closeup vagina Dini yang merah dengan klitoris yang terlihat kecil dan kencang bergerak naik turun.
Dini : "Ngentot enak banget.. akkkhhh.. aakkkhhh.. aakkkhh.. enaakkk.. enak banget ngentot pake kontol beneran.. aakkkkhhh.. aakkhhh"
Ibu Kost : "Pake Dildo kurang ya sayang?"
Dini : "Iya mah.. itil ku kerasa kenceng banget.. aakkkhhh.. aahhhhh.."
Dini : "Aaakkhhh.. maahhh.. maahhh.. jangan.. aaakkhhh.. maahh.. jangan maahhhhh.. maahhhhh.. aahhhhhhh.. aahhhhhhh.. maahhhh.. aakkhhhh.. aaakkkhhhhhhhh.. aaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Dinipun langsung klimaks menyemburkan air dari vaginanya ke seluruh badanku. Sedangkan Ibu Kost tersenyum lebar merekam kejadian itu semua.
Aku yang basah kuyub mencoba duduk di kasur.. ku lihat Dini sudah tergeletak menutup mata sambil terus terengah-engah di ranjang.
Ibu Kost : "Sayang ayok lagii.." Ibu Kost mencoba membangunkan Dini yang kelelahan.
Dini : "Hahhh.. hahhh.. hahh.. Aku dah gak kuat mah"
Ibu Kost : "Ihh.. belom.. masih 1 gaya lagi"
Dini : "Tar dulu mah.. istirahat dulu.. hahh.. haahh.. haahhh"
Ibu Kostpun langsung pergi ke dapur mengambilkan air putih untuk kami berdua.
Ibu Kost : "Nih mium dulu sayang.. loh kok malah tidur sih"
Ibu Kost : "Sayangg.. bangun yuk.. rekaman mamah dikit lagi nih.."
AKu : "Udah bu kasian.. tadi pagi kan juga udah muter-muter mall"
0 Komentar