Sampailah keesokan harinya.. ku rasakan Icha masih di kasur dengan dasternya. Terlihat wajahnya yang terlelap masih terlihat cantik walau tanpa makeup.
Sejenak aku hanya terdiam membiarkan Icha yang masih terlelap.. melamun memikirkan hal kemarin..
Aku dengan perasaanku saat ini aku tak tau harus berbuat apa.. aku seaakan masih tak percaya, bahwa kemarin aku telah mengambil keperawanan seseorang. Niatku ke jakarta hanya 1.. yaitu mencari kerja untuk melanjutkan hidupku. Tapi apa yang terjadi saat ini justru tak pernah kubayangkan sebelumnya.. apa yang terjadi kalo adik ku sampai tau. Mengetahui apa yang di lakukan Ibu Kost terhadap anaknya membuat ku tak habis pikir. Dini yang menurutku merupakan seorang anak yang baik, bisa di perlalukan oleh Ibu nya seperti itu.
Ibu pernah bercerita bahwa dia memang sering bermasturbasi dengan Mbak Indah setelah Bapak Kost meninggal. Tapi aku tak tau bahwa Ibu bisa sampai sejauh ini.. mungkin benar, Semenjak Ibu Kost melihat aku tidur dia makin menjadi-jadi.
Ada rasa bersalah di hati ku saat ini, Andai saja saat itu CD ku tak hilang dan aku tak tidur dengan jendela yang terbuka.. mungkin saat ini Dini masih perawan.
Icha : "Mikirin apa sih den?"
Aku : "Ehh cha.. udah bangun?" Aku agak terkaget.
Aku : "Btw nanti jadi jalan cha?"
Icha : "Gw gak tau.. harusnya sih jadi"
Icha : "Ya udah tar gw ambilin baju laki gw."
Akupun segera berjalan keluar kamar dan pergi ke kamar mandi. Karena dari kemarin aku belum mandi.. terasa badanku masih lengket sisa kemarin.
Saat keluar aku hanya menggunakan celana bolaku dan bertelanjang dada. Belum Terlihat Ibu Kost ataupun Dini, hanya Icha dengan rambut pendeknya yang basah mengenakan singlet warna biru tua serta hotpants santai warna hitam menutupi bokong montoknya di dapur.
Icha : "Baju di sofa ya den"
Aku : "Ok cha.. thank you.. btw ini panjang banget cha celananya"
Icha : "Laki gw tinggi den.."
Aku : "Ya masa' gw pake celana begini?"
Icha : "Gak ada lagi den.. lu mau pake celana gw? yang ada kedodoran nanti.."
Setelah memakai celana aku hanya duduk-duduk nonton TV sambil menunggu Icha memasak. Dan selang 30 menitan Icha pun memanggilku..
Icha : "Deenn.. udah mateng ni"
Aku yang sudah kelaparan langsung berlari ke dapur..
Icha : "Baju lu gak di pake?"
Icha : "Ya udah.."
Kamipun makan berdua di meja makan sambil menunggu Ibu Kost dan Dini sampai.
Icha : "Den.."
AKu : "Heemmm?"
Icha : "Gw mau nanya?"
Aku : "Apa?"
Icha : "Emang lu bener serius sama Dini?"
Icha : "Kagak papa sih.. dulu lu nembak dia dimana?"
AKu : "Haha.. ini lucunya.. Gw gak pernah nembak Dini cha.."
Icha : "Lohh kok bisa?"
Aku : "Tar lu tanya dia langsung dah.. intinya dia yang minta gw jadi pacarnya"
Icha : "Aneh banget.. berarti lu gak ada perasaan dong sama Dini?"
Aku : "Jujur ya.. sebenernya ada rasa sih gw sama Dini.. tapi gw masih belum tau.. ini sayang beneran apa emang sayang kakak sama adek aja"
Icha : "Kok bisa gitu?"
Aku : "Gw udah nganggep dia kayak adek sendiri aja."
Icha : "Hmmmmm.. Jadi lu sebenernya beneran serius gak sih sama Dini?"
AKu : "Gw belum tau cha.. gw gak bisa jawab sekarang.."
Icha : "Yeeeee.. gak jelas banget sih lo."
Aku : "Hahaha.. bingung gw.."
Icha : "Serah lu dah.." Terlihat muka Icha agak kesal dan murung sambil berdiri mencuci tangan di wastafel.
Akupun terdiam sejenak.. sambil makan ku coba buka handphone ku yang dari kemarin tak ku buka sama sekali. Saat ku buka benar saja ada beberapa notif WA dan panggilan tak terjawab. Ku lihat yang pertama, ternyata sebuah group WA Berjudul "Properti Hannah Family" dan saat ku lihat detail hanya berisi 5 orang, yaitu Ibu Kost sebagai Admin, Mbak Indah, Icha, Dini dan aku sendiri.
Dan terkejutnya aku melihat Foto Profile Group ternyata gambar Penisku sendiri.. dan saat ku buka ternyata bersisi foto-foto dan video ku dan hasil dokumentasi kita kemarin.. dari Video Dini yang baru pertama kali datang.. sampai foto Dini yang mengangkang dengan Vaginanya yang penuh mani bersama kakak dan mamahnya sambil tersenyum bahagia.
Karena tak ada yang membalas ku buka isi WA selanjutnya yang masuk hari sabtu kemarin. Ku kira penting ternyata hanya WA dari temanku mengajak nongkrong di malam minggu.
Lalu ku buka WA yang ke 3 yang juga masuk hari sabtu kemarin. Aku terdiam sejenak.. menjatuhkan sendok di tanganku, memikirkan apa yang selanjutnya harus aku lakukan dan aku persiapkan.
WA Pak Andy : "Siang pak Deny.. Mohon maaf sebelumnya, tadi saya coba Telfon tapi sepertinya pak Deny sedang sibuk makanya saya WA"
WA Pak Andy : "Saya cuma mau memberi kabar bahwa proses hiring di perushaan kami sudah berakhir.. dan saya ucapkan Selamat, Pak Deny telah di terima di perusahaan kami"
WA Pak Andy : "Dan sesuai perjanjian bapak Deny akan mulai masuk Besok Senin tanggal 'xx-xx-xxxx'"
WA Pak Andy : "Bapak Deny besok senin akan bertemu langsung dengan saya untuk tanda tangan beberapa surat kontrak dan perkenalan pada seluruh karyawan kantor"
WA Pak Andy : "Kemudian untuk kelengkapan apa saja yang perlu Pak Deny bawa sudah kami kirimkan lewat Email untuk detailnya"
WA Pak Andy : "Baik pak Deny sepertinya itu saja dari saya, apabila ada pertanyaan bisa langsung tanyakan di nomor WA ini saja."
WA Pak Andy : "Selamat Siang.."
Aku terdiam, benar-benar terdiam.. tak tau harus berekspresi seperti apa, bahkan aku tak sadar saat Icha memanggilku.
Icha : "Deeenn.. heii.. denn.. oyy.. malah ngelamun lagi"
Sesaat kemudian aku tersenyum lebar sambil menatap Icha.
Icha : "Kenapa sih lo, senyam-senyum sendiri gitu? Dah gila lo ya?"
Aku : "Chaaa.. gw keterima kerja." Aku sambil tersenyum menatapnya.
Icha : "Ehhh.. serius lu?"
AKu : "Iya.. beneran.. ini ada di WA gw"
Icha : "Iiihhhh seneng banget.. akhirnya setelah hampir 3 bulan.. haha"
Aku : "Iya nih.. Alhamdulillah.."
Icha : "Selamat yah.." Icha sambil mencium pipiku
Aku : "Makasih cha.."
Aku : "Hmmm gak ada sih.. paling nyetrika baju aja nanti"
Icha : "Ohhh.. mau gw setrikain gak?"
Icha : "Setrikanya ada?"
Aku : "Ada di kost"
Icha : "Ya udah"
Aku : "Ehh.. tapi lo gapapa gw tinggal mulai besok?"
Aku : "Tapi gw masih ada utang ni ama lu.."
Icha : "Gampang itu mah.."
Icha : "Ya nanti biar gw bilang sama mamah kalo jalan-jalannya gak usah aja"
Aku : "Hmmm.. gapapa lah cha.. lagian gak ada yang gw siapin lagi.. cuma berkas-berkas doang.."
Icha : "Emang udah lo siapin berkas nya?"
AKu : "Udah di amplop semua sih harusnya"
Icha : "Ehh den.."
Aku : "Kenapa Cha?"
Icha : "Berarti lu bakal kerja senin sampe jumat dong?"
Aku : "Harusnya sih iya cha"
Icha : "Jam masuknya normal?"
Aku : "Harusnya normal.. berangkat jam 7 pulang jam 5an paling.. kenapa emang cha?"
Icha : "Hmmm.. starndar orang kantoran lah ya"
Icha : "Gak ada WFH gitu?"
Aku : "Kemaren gw tanya HR nya sih katanya gak ada.. semuanya udah WFO"
Icha : "Ohhh.."
AKu : "Kenapa emang?"
Icha : "Gapapa"
Aku : "Ohh.."
Icha : "Ehh.. balik lagi ke yang tadi den?"
Aku : "Apaan?"
Icha : "Lu serius gak sih sama Dini?"
AKu : "Yeee.. nanya lagi dia.. gw gak tau chaaaa.. gw gak bisa jawab"
Icha : "Hmmmmm.."
Aku : "Kenapa sih?"
Icha : "Kagak.. hahah"
Lalu.. Terdengarlah bunyi bel dari gerbang depan.. Ichapun langsung berdiri melihat dari jendela.
Aku : "Ibu yah?"
Icha : "Iya den.. bentar yak.. biar gw buka gerbang dulu"
Tak lama Ibu Kost dan Dini pun masuk.. Terlihat Ibu Kost begitu menawan dengan makeup tipis tanpa kacamata tertutup hijab Khimar layering dengan dress gamis terusan sampai kaki bernuansa pink yang menutupi seluruh tubuhnya.
Begitu juga dengan Dini, dengan makupnya yang tipis dini terlihat begitu cantik dengan maxi skirt menutupi perut sampai mata kaki, dengan kaos hitam tertutup outer rajut lengan panjang warna dusty dan hijab pasmhina hitam menyingkap di lehernya. dan terlihat Ibu membawa tas agak besar.
Aku hanya terduduk di kursi makan melanjutkan sarapanku sambil melirik mereka berdua.
Dini : "Assalamualaikum"
Aku : "Waalaikumsalam"
Dini : "Pagi kaakkk"
Aku : "Pagi.."
Dini : "Kakak makan apa?"
Aku : "Nasi sama sop ayam masakan kak Icha.. kamu mau?"
Dini : "Enggak ah.. tar makan di mall aja.."
Aku : "Ohh.. ok"
Icha : "Mamah udah sarapan?"
Ibu Kost : "Belom cha.. nanti aja di mall sekalian"
Icha : "Oh ya udah.."
Icha : "Buru-buru amat mamah.. lagian mall juga belom buka kan jam segini?"
Ibu Kost : "Iya sih.. tapi mamah males macet kalo kesiangan"
Icha : "Ohhh.. ya terserah mamah aja sih"
Icha : "Ehh mahhh.. ngomong-ngomong deny ada kabar gembira loh mah"
Ibu Kost : "Kabar apa sayang?"
AKu : "Hmmm itu bu.. hhmmm aku besok udah mulai kerja"
Ibu Kost : "Ha? Serius?"
Aku : "Iya.."
Ibu Kost : "Ihh selamat sayangg.." Sambil memelukku.
Dini : "Bener kak?"
Aku : "Iya"
Dini : "Selamat kaakk.. yeaayyyy" Dini juga memelukku.
Ibu Kost : "Perusahaan yang mana?"
AKu : "Yang terakhir bu."
Ibu Kost : "Ohhh.. berarti besok langsung masuk pagi yah?"
AKu : "Iya bu.. masuk jam kantor biasa"
Ibu Kost : "Senin sampe jumat?"
Aku : "Iyah.."
Ibu Kost : "Bagus deh, Ibu seneng dengernya"
Aku : "Makasih bu"
Ibu Kost : "Hmmmm.. ya udah deh.. kita gak jadi ke mall dulu aja yah"
Dini : "Kenapa mah?"
Ibu Kost : "Biar kak Deny istirahat dulu sayang.. Kemaren kan kak deny abis capek banget.. "
Dini : "Kok gitu sih mah? kan aku mau beli baju" Dini terdengar kecewa.
Ibu Kost : "Sabar ya sayang.. Minggu depan kita jalan.. Lagian kan besok hari pertama kak deny kerja.. kasian kak deny nanti.."
Dini : "Hmmmm.. ya udah deh" Nada Dini agak kecewa.
Icha : "Sop ayam doang mah.."
Ibu Kost : "Gapapa.. masih ada kan?"
Icha : "Masih mah.. cukuplah buat Dini sama mamah"
Sekitar jam 3 sore, Aku, Ibu Kost dan Dini pun beranjak dari rumah Icha pulang kerumah.. sampai rumah aku langsung masuk kamar yang sudah ku tinggal beberapa hari. Tak banyak yang kupersiapkan hanya menyetrika beberapa pakaiaan dan mempersiapkan beberepa berkas untuk besok.
Keesokan harinya aku bangun pagi sekitar jam 6, terlihat teman-teman kostku sudah bangun mengantri dekat kamar mandi. Selesai mandi akupun langsung bergegas berangkat kerja.. karena aku tak mau terlambat di hari pertamaku masuk kerja.
Begitu Senangnya hatiku bisa merasakan seperti anak kost yang lainnya.. menjalani kehidupan normal di masa mudaku.
Sudah 4 hari berlalu.. tak pernah sekali pun aku bertemu Ibu Kost atau Dini di rumah. Mungkin karena aku pulang terlalu malam. Biasanya memang aku sampai rumah sekitar jam 7 atau lebih kalo sedang macet. Meskipun begitu aku masih sering chating dengan Dini, walaupun yang di bahas juga hanya sekitaran pekerjaanku saja.
Ibu Kost dan Dini tak mengganggu ku dengan hal-hal yang aneh.. terutama Ibu yang terkadang tiba-tiba ada di kamar ku. Mungkin karena mereka menghargaiku karena aku sudah mulai bekerja.
Hari ini hari jumat, aku pulang lebih larut kali ini, sekitar pukul 9.. karena tadi teman kantorku mengajak nongkrong dulu di cafe dekat kantor. Sepulang kerja juga tak banyak yang kulakukan, aku hanya mandi dan merendam beberapa pakaian kerja untuk ku cuci besok.
Sampai saat ku buka handphone ku ternyata ada pesan dari Dini..
WA Dini : "Kak.. baru pulang yah? tadi aku liat dari jendela"
WA Aku : "Iya sayang.. baru pulang ni"
WA Dini : "Kok malem banget sih?"
WA Dini : "Cewek yah?"
WA Aku : "Enggaakk.. temen kantor kakak kan cowok semua"
WA Dini : "Bohong.. masa' 1 kantor cowok semua"
WA Aku : "Ya enggak dong.. tapi divisi kaka yang cowok semua"
WA Dini : "Bener yahhh?!"
WA Aku : "Iyaahhh.."
WA Dini : "Hmmmmm.. ya udah.. Kakak lagi apa?"
WA AKu : "Abis ngerendem baju kotor nih.. kamu lagi apa?"
WA Dini : "Abis mandi kak.."
WA Aku : "Kok jam segini baru mandi?"
WA Dini : "Iya tadi abis bantuin mamah"
WA Aku : "Bantuin apaan?"
WA Dini : "Ada deeehhhh.."
WA Aku : "Gak jelassss"
WA Dini : "Hahaha.. besok deh aku share fotonya"
WA AKu : "Foto apa?"
WA Dini : "Besok dongg.. ahaha"
WA Aku : "Makin gak jelas aja kamu.. Udah ahh.. kakak capek mau tidur dulu"
WA Dini : "Ya udah.."
WA Dini : "Ehhh iyaa.. besok kita jadi ke mall ya kak"
WA Aku : "Ohhh.. jam berapa?"
WA Dini : "Jam 9an paling sih kak.. nanti aku kabarin lagi"
WA Aku : "Oke"
Aku pun langsung tertidur karena memang sudah terlalu lelah.
Keesokan paginya aku terbangun sekitar jam 7.. aku yang masih mengenakan sarung langsung bergegas mencuci baju ku yang sudah ku rendam dari semalam. Di kost terdengar beberapa temanku yang menyalakan musik di kamarnya. Ada juga yang sedang berolahraga depan kamar. Karena memang sudah dari awal kami jarang berbincang aku kadang hanya menegur teman kost ku saja saat kita berpapasan di kost.
Setelah mencuci langsung ku jemur di depan.. tak terlihat siapapun di sana. Saat ku intip dari tangga juga terlihat pintu rumah Ibu Kost masih tertutup rapat. "Mungkin mereka masih tidur"- Batinku.
Setelah menjemur aku langsung mandi, dan kemudian aku hanya merebahkan diri di kasur menikmati akhir pekan ku.
WA Dini : "Kak.. Udah bangun belomm?"
WA Aku : "Udah.."
WA Aku : "Iya bentar kakak ganti baju dulu yah"
WA Dini : "Ok"
Setelah berganti baju akupun langsung turun kebawah. Terlihat Dini sudah menungguku di sofa dekat TV mengenakan pashmina hijab dengan kaos warna putih dengan outer kemeja kotak-kotak oversize dan celana jeans hitam sampai mata kakinya.
AKu : "Buset.. udah cantik aja nih"
Dini : "Iya dong.. kan mau jalan hehe"
Aku : "Mamahmu mana?"
Dini : "Masih mandi kak"
Beberapa menit kemudian, terdengar pintu kamar mandi terbuka.. lalu jantungku berdebar lagi melihat Ibu Kost yang hanya mengenakan Handuk putih menutupi payudaranya sampai atas lutut dengan rambutnya yang masih basah.
Ibu Kost : "Ehh deny.. udah ganteng banget" Entah mengapa dia tak memanggilku sayang lagi.
Ibu Kost : "Bentar ibu ganti baju dulu yah.."
Aku : "Iyah.."
Sesaat kemudian Ibu keluar kamar lagi memanggil Dini..
Dini : "Bantu apa mah?"
Ibu Kost : "Ini bentar"
Dini : "Iya mah"
Setelah 30 menit akhirnya mereka keluar dari kamar.. terlihat Ibu Kost menggunakan kacamata di balik makeupnya yang tipis dengan hijab dan baju terusan bernuansa pink.
Aku : "Ohh.."
Di Mobil Dini duduk di kursi depan sedangkan Aku dan Ibu Kost duduk di kursi belakang.
Ibu Kost : "Pak.. nanti kita turun di pintu samping mall yah?"
Pak Supir : "Oh iya bu, baik"
Entah mengapa Ibu mulai tak peduli lagi dengan tetangganya yang mungkin akan melihatku naik mobil bersama mereka.
Perjalanan sudah 15 menit dari rumah Icha.
Ibu Kost : "Sayang, kamu mau liat sesuatu gak?" Bisik ibu pada ku.
Tanpa Basa-basi Ibu Kost menyingkap baju terusannya dari bawah.. Terlihat kakinya yang memakai stocking jaring warna hitam sampai atas lutut.. dan akupun tersontak kaget melihat Ibu kost memperlihatkan selangkangannya dengan CD kecil yang menutupi garis kemaluannya.. terlihat vaginanya agak kecoklatan dengan bulu tipis sesaat Ibu menggeser sedikit Mini CD nya. Jantungku berdetak kencang tak karuan.. seakan tak percaya apa yang Ibu Kost lakukan.
AKu yang terpaku menatap vaginanya terheran sejenak. Terlihat di vagina Ibu Kost ada seutas tali tipis berwarna pink keluar dari vaginanya.. sambil mengigit bibir dan menatapku Ibu Kost menarik perlahan tali pink tersebut dari vaginanya. Dan seakan tak percaya.. keluarlah sebuah vibrator warna pink mirip telur.
"Akkkhhhh.." Aku makin panik saat terdengar desahan Ibu Kost di mobil, dan sesaat vibrator terjatuh di kursi mobil terdengar suara getaran cukup kencang dari vibrator pink Ibu.
Aku pun langsung melihat spion tengah mobil, berharap Pak supir tak mendengarnya.
Lalu.. dengan mukanya yang menahan geli.. Ibu Kost kembali memasukkan vibrator ke vaginanya. "Aakkkkhh... hmmmppp" Suaranya agak kencang sambil menutup mulutnya.
Pak Supir : "Kenapa Bu?"
Ibu Kost : "Ehh.. gapapa pak.. cuma ini kaki saya keinjek" Sambil menutup kembali selangkangannnya.
Pak Supir : "Ohh.."
Dengan mukanya yang menahan geli ibu kost terduduk bersilah sambil menatap jendela keluar seperti tak terjadi apa-apa. Aku hanya terdiam berusaha tak panik melihat kelakuan Ibu Kost. Dengan rasa was-was aku berharap Dini tak memakai vibrator juga di balik rok panjangnya.
Dan tak lama sampailah kami di mall. Dari pintu mall samping kami masuk.. meninggalkan mobil G*car yang kita tumpangi tadi.
Aku : "Ibu dah gila yah?" Ucapku pelan menatapnya di dekat pintu masuk.
Ibu Kost : "Hihihi.. geli sayang.." Ucapnya.
Aku : "Din.. jangan-jangan kamu lagi pake juga?!"
Aku : "Itu.. yang di pake Ibu"
Dini : "Pake apa sih?"
AKu : "Dini gak tau bu?"
Ibu Kost : "Tau kok.."
AKu : "Dini juga make dong?"
Dini : "Enggak.. tadi ibu tawarin dia gak mau.. katanya takut gak kuat"
Aku : "Huffff.. bagus deh"
Aku : "Parah banget sih ibu.. pake begitauan di muka umum.. kalo jatoh gimana?"
Ibu Kost : "Sering aku pake.. malah kadang ku pake tidur sampe baterainya abis.. hihi"
Aku hanya menggelengkan kepala sambil menunduk mendengarnya.
Aku : "Terserah ibu deh.. pokoknya jangan sampe jatoh loh ya"
Ibu Kost : "Iyaahhh.. hihi"
Aku : "Ya udah ayok.."
"Entah apaa yang di pikirkan Ibu.. berani-berani nya dia pake barang begituan sambil jalan-jalan" Gumamku.
Kamipun berjalan menuju salon. Sampai sana aku hanya duduk di sofa sambil membaca majalah menunggu mereka berdua.
Sudah hampir 1 jam aku menunggu, mereka belum juga selesai.. akhirnya aku menyadari sesuatu, ini bukan hanya salon rambut tapi juga salon kecantikan.. mereka bukan hanya membersihkan rambut mereka, mereka juga bersolek dan melakukan perawatan kulit tubuh. "Pantes lama" Batinku. Aku yang mulai bosan menunggu.. akhirnya aku pergi keluar salon.
Setelah 30 menit, aku pun kembali. Sampai salon aku tak melihat Ibu Kost maupun Dini di sana, saat ku tanya pegawai salon memang mereka sudah keluar 10 menitan yang lalu.
0 Komentar