Aku hanya melambai melihat dia pergi dari depan rumah.
Dari pertanyaan-pertanyaan di pikiran ku selama ini.. Sedikit demi sedikit aku mulai mengerti apa yang terjadi dengan keluarga ini.. Dari masa lalu mbak Indah yang liar dan sikap ibu kost yang biasa saja dengan hal yang tabu hingga Icha yang seperti memiliki imajinasi yang berlebih.
Tapi kalo dari cerita Dini.. sepertinya semua bermula dari Mbak indah. Mungkin Indah menjadi pengaruh besar atas semua kejadian ini.
Dan untuk Dini aku agak takut sebenarnya.. semenjak dia minta sesuatu di mall kemarin.
"Mungkin akan ku bahas dengan Dini lain kali, terkait permintaannya di mall kemarin.. Aku harap dia bisa menahan diri dan tak seperti Ibu dan kakak-kakaknya." Batinku.
Hari senin pun tiba.. saat ku terbangun di pagi hari.. Melihat jam masih sekitar jam 8 pagi.. tak ada seorangpun di kost pagi itu. Mbak Icha pun tak datang untuk bersih-bersih..
Setelah mandi seperti biasa aku hanya duduk-duduk di teras menunggu perutku lapar sambil minum kopi.
Sekitar jam 11 agak siang.. aku mendapat notif di WA ku.
Setelah makan siang aku hanya browsing internet.. mencari tau apa itu medical checkup. Setelah mencari tau."Sepertinya tak ada yang perlu disiapkan" Gumamku. Akhirnya aku hanya main game sampe malam.
Sampai besoknya aku terbangun di pagi buta saat kondisi masih gelap.. Kurasakan Seseorang menindih badanku. Dan ternyata. Ibu kost yang hanya mengenakan daster memelukku dari samping dengan kepalanya yang bersandar di dadaku.
Ibu Kost : "Sssstt.. jangan keras-keras, nanti kedengeran anak kost lain.."
Ibu Kost : "Aku kangen sayang.." Sambil memainkan jarinya di kepala penisku.
Ibu Kost : "Barusan.." Sambil menjilati puting di dadaku.
Aku : "Ibu.. Aku gak bisa hari ini.." Pintaku.
Ibu Kost : "Kenapa...? Kan aku kangen.. emang kamu gak kangen?"
Aku : "Nanti siang aku ada medical checkup bu.. jadi aku gak bisa capek-capek"
Ibu Kost : "Tapi kan udah 2 minggu kita gak ketemu.."
Aku : "Lagian bentar lagi anak-anak kost pada bangun.."
Ibu Kost : "Yahh kamu mah.."
Aku : "Maaf ya bu.. aku gak bisa.. besok yahh.." Entah kenapa aku tak mau memanggilnya sayang lagi.
Ibu Kost : "Tapi kan mulai kemarin senin Dini udah di libur.. dia bakal di rumah terus 2 mingguan"
Aku : "Ya kita cari tempat lain.. sabar yahhh *muach" Ku cium kening nya.
Ibu Kost pun pergi sambil mengendap-endap turun ke bawah.
Saat ku lihat jam ternyata masih 05.30. Akupun melanjutkan tidur ku.
Sekitar pukul 9 aku terbangun.. segera aku mandi dan berangkat saat ku lihat ternyata Dini sedang duduk-duduk di teras atas.
Aku : "Eh din.. gak berangkat sekolah?" Aku pura-pura tak tau kalau dia sudah libur.
Dini : "Ehh kakak.. kan Dini udah libur dari kemarin.."
Aku : "Ohh.. Berapa lama?"
Dini : "2 Minggu sih kak.. tapi minggu depan aku mau belajar kerja.."
Dini : "Jadi papahnya temen ku punya restaurant di mall kemarin itu kak.. aku di tawarin bantu-bantu di sana"
Aku : "Wih jauh juga.. emang ongkir sama gajinya worth?"
Dini : "Aku di antar jemput sih kak katanya.."
Aku : "Ohhh gitu.. baguslah.. gak keluar ongkir"
Dini : "Iya.. Makan siang juga d tanggung katanya"
Aku : "Hmmm.. mamah kamu udah tau?"
Dini : "Udah.. tadi pagi aku kasih tau.. mamah seneng banget malah aku kerja minggu depan.. sampe di tanya.. 'kenapa gak mulai dari minggu ini aja?' kata mamah"
Aku : "Ohh.." Aku sambil geleng-geleng kepala.
Dini : "Ngomong-ngomong kak.. aku mau tanya"
Aku : "Apa?"
Dini : "Sinii.. mau aku bisikin"
Akupun menunduk.
Dini : "Kakak udah tau kan kadoku apa?" Bisiknya.
Aku : "Hehh.." Kagetku.
Dini : "Udah kakak tonton kan?"
Aku : "Kita bahas ini lain kali ya.. ada yang mau kakak tanya sama kamu.."
Dini : "Apaan?"
Aku : "Lain kali aja.. kakak udah telat ni.. dahh"
Dini : "Yahhhh.. hati-hati kak"
Aku : "Iyaa makasihh" Sambil berjalan aku menuruni tangga meninggalkan Dini.
3 hari sudah berlalu.. pagi hari di hari jumat aku belum juga mendapat kabar dari Ibu Kost. "Baguslah.. Stamina ku terjaga kalau begini" Gumamku.
Sesaat aku keluar kamar melihat ibu sedang bersih-bersih, aku dan ibu tak saling bertegur sapa. "Kenapa dengan Ibu" Batinku. Akhirnya ku tinggalkan dia pergi ke kamar mandi..
Setelah mandi dan bersih-bersih kamar, aku berniat membuat kopi dan duduk di teras.. Saat ku lihat ibu sedang menjemur baju dan Dini sedang duduk di teras. Terlihat Ibu memapaki gamis lebar tanpa cadar. dan Dini hijab seadanya kaos lengan panjang dan rok panjang.
Dini menyapaku, namun Ibu diam saja terlihat kesal. "Kurasa ada yang salah dengan ibu.." Batinku.
Aku : "Gimana din.. kamu siap kerja minggu depan..?"
Aku : "Mamahmu kenapa?" Aku berbisik ke Dini.
Dini : "Gak tau kak.. kayaknya lagi dapet deh mamah" Bisik Dini padaku.
Aku : "Ohhhh.."
Kami bertiga pun membisu sampai Ibu Kost turun ke bawah.
Aku : "Heh.. itu beneran mamah mu lagi dapet.?"
Dini : "Iya kayaknya deh"
Aku : "Yaaahhh.."
Aku : "Ehh gapapa.." Aku agak panik.
Dini : "kak.. Btw kadoku gimana?"
Aku : "Ini sebenernya yang mau kakak bahas sama kamu.. jujur aja.. sebenernya kakak kecewa banget sama kamu. Kenapa kamu pengen kado kayak gitu?"
Dini : "Ya gapapa, pengen aja"
Aku : "Bukan itu yang kakak mau denger dari kamu. Kenapa kamu mintanya ke kakak..?"
Aku : "Ya gak minta ke siapa-siapa.. baiknya malah gak usah beli"
Dini : "Kakak marah ya?"
Aku : "Jelas dong.. gimana kakak gak marah liat adiknya minta hal aneh kayak gitu.. Kakak cuma nahan diri.. Kakak gak mau kamu benci sama kakak"
Aku : "Kakak tau.. di umur kamu yang sekarang pasti punya rasa penasahan dengan hal-hal seperti itu.. tapi bukan berarti kamu boleh seenaknya minta begitu."
Dini : "Tapi kan kak Indah udah kayak gitu dari seumuranku.. kenapa aku gak boleh?"
Aku : "Biarkan saja kakakmu Indah seperti itu.. kenapa harus di tiru? itu kan jelas hal salah.. kenapa harus meniru hal yang salah?"
Dini : "Tapi kan kak.."
Aku : "Udahlah lupain aja hal-hal kayak gitu.. kamu kan bentar lagi kelas 3.. mending fokus belajar"
Dini : "Jadi kakak gak mau beliin aku kado nih?"
Aku : "Bukan gak mau beliin kado, kakak pasti beliin.. tapi bukan itu."
Dini : "Tapi aku maunya itu.."
Aku : "Kakak bilang enggak ya enggak.. apa aja pokoknya selain itu"
Dini : "Hmmmm... ya udah kalo gak boleh.." Muka Dini cemberut.
Aku : "Jangan ngambek doonggg.. kan ini buat kebaikan kamu juga.."
Dini : "Iya dehhh.."
Aku : "Ya udah..sekarang kamu mau kado apa gantinya?"
Dini : "Tapi apa ajah yaa..?"
Aku : "Iyahh.. asal uang kakak cukup pasti kakak penuhin."
Aku : "Mau kakak? maksudnya?"
Dini : "Ya aku mau kakak?"
Aku : "Kakak masih gak paham.."
Dini : "Aku mau sama kakak"
Dini : "Ihhh.. kakak kok gitu.. kan tadi katanya aku boleh minta apa aja.. Ya aku minta kakak jadian sama aku"
Aku : "Ehhh.. iya sih.. tapi kan.."
Dini : "Ya aku gak mau tau.. janji ya janji.."
Aku : "Hmmmm.. biar kakak pikirin dulu dehh"
Dini : "Gak bolehhh.. jawabannya harus iya.. kakak kan dah janji"
Aku : "I..iya dehh.."
"Aduuhh.. salah ngomong aku tadi" Batinku.
Aku : "Ya kakak gak mau tau.. kalo kamu gak mau.. kakak pindah kost aja." Padahal uang ku gak ada lagi buat nyari kost lain.
Dini : "Eehhh.. jangan.."
Dini : "Iya dehh.. syaratnya apa kak?"
Aku : "Oke yang pertama jangan sampe orang lain tau.. termasuk mamah sama kakak-kakakmu"
Dini : "Okee.."
Aku : "Yang kedua.. karena kamu udah kelas 3.. harus tetep rajin belajar sampe lulus.. jangan mikirin pacaran terus"
Dini : "Okeee... udah itu doang?"
Aku : "Iyaa.."
Dini : "Gampang itu mah.. kirain syaratnya apaan.. haha"
Aku : "Emang kamu pikir apaan?"
Dini : "Gapapa.. haha"
Aku : "Hadehhh.."
Dini : "Ya udah kak.. aku dah laper ni.. aku mau turun dulu.. kamu jangan lupa makan yahh .."
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum melihat Dini turun. Sambil termenung memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Apa yang terjadi kalau Ibu Kost tau, Apa yang terjadi kalo Icha tau.. Bisa mati aku ini" Batin ku.
Akhirnya aku hanya membersihkan kamar dan bersiap pergi jumatan.
3 Hari sudah berlalu.. setiap hari dan hampir setiap waktu aku mendapat Notif dari Dini. Entah nanya lagi dimana, sudah makan apa belum dan sebagainya.. standar orang pacaran.
Di hari senin Dini mulai berangkat kerja di restaurant papah dari temannya. Dini berangkat pagi sekitar jam 7 dan pulang jam 6 sore. Saat ku lihat juga jadwalku di Email ternyata aku ada Checkup lagi hari rabu dan jumat.
Saat pagi di hari setelah bikin kopi aku hanya berdua dengan Ibu kost saat dia menjemur baju dekat teras depan.
Aku : "Ibu.. aku bantuin yahh" Sambil ku tarik ember berisi cucian.
Ibu Kost : "Iya makasih sayangg.."
Ku ambil pakaian dalam yang ada di ember..
Aku : "CD ibu kok lucu-lucu gini gambarnya.."
Ibu Kost : "Itu kebanyakan punya Dini sayang.. punya aku cuma dikit"
Aku : "Tapi ukurannya sama yahh.."
Ibu Kost : "Iyah.. kan pantat ibu sama Dini ukurannya sama.."
Aku : "Masa' sih?" Sambil ku pegang dan ku raba halus bokong Ibu kost dari belakang.
Ibu Kost : "Ihh kamu ngapain sih.. kan Aku lagi dapet sayang.."
AKu : "Enggak bu.. cuma ngecek aja, ternyata bokong Dini segini juga?"
Ibu Kost : "Heh.. kamu jangan macem-macem loh sama Dini.. dia kan masih kecil.."
AKu : "Kata siapa.. kan Dini udah 18 tahun"
Ibu Kost : "Iya sihh.. tapi kan Dini anak ibu paling kecil.. ibu gak mau masa mudanya hilang"
AKu : "Iya dehhh... Tapi aku lagi pengen ni bu.." Aku merayunya.
Ibu Kost : "Gak bolehh.. kan tadi aku dah bilang lagi dapet, jadi gantian kamu yang sabar yahh"
Aku : "Yahh.. lewat sini dehhh.." Sambil ku colek anus nya yang tertutup daster panjang dan CD.
Ibu Kost : "Ehhh.. Enggak ahh..Aku paling gak suka yah kalo lewat situ.. jorok sayangg.."
Aku : "Sekali ajaa.. please.."
Ibu Kost : "Enggak ya enggak.. Mbak Indah aja pernah aku tampar gara-gara masukin jarinya ke anus ku"
Aku : "Oh yaa?"
Ibu Kost : "Iyahh.. tanya aja ke Indah"
Aku : "Yaahhh.. terus ini gimana?" Sambil ku lepas Celana bola ku memperlihatkan penisku yang keras di depan Ibu Kost.
Ibu Kost : "Ihhh.. kamu main buka celana aja.. kalo ada yang liat gimana?"
AKu : "Biarin aja.. haha"
Ibu Kost : "Yang udah kamu duduk dulu sana"
Setelah selesai menjemur ibu kost ke toilet dan tak lama langsung menghampiriku.
Entah apa yang dipirkannya dia menghampiri ku di teras bertelanjang bulat. tanpa sehelai benangpun. terlihat Tubuh Ibu putih langsing, payudara 36b dan puting kecoklatan dan bulu kemaluan yang tipis terlihat.
Aku : "Wow.. Ibu seksi banget.." Aku mencoba meraih payudaranya yang bergantung bebas.
Ibu Kost : "Eitt.. jangan pegang-pegang.. kamu duduk aja sayang"
"Tadi ibu memarahiku gara-gara aku nyopot celana, sekarang dia malah telanjang bulat.. tapi baguslah.. " Batinku. Mungkin ibu ingin memperlihatkan tubuh seksinya yang sudah lama tak ku lihat.
Lalu ibu berjongkok dan mulai merangkak di lantai menghampiri penisku yang makin keras. tanpa memegang tubuhku.. dia langsung mengeluarkan lidahnya dan menjilat ujung penisku.. Aku yang terasa geli agak tersentak mundur. Ibu hanya memainkan lidahnya di seluruh permukaan penisku tak terkendali. Selang beberapa menit penisku agak berkedut.. Ibu yang mengetahui aku akan klimaks dia pun segera berpindah tempat menjilati perut hingga puting ku. Lalu sambil terduduk di pangkuanku dia menciumi bibirku..
Aku mencoba meraih payudaranya.. namun langsung di tahan oleh ibu.. "Mungkin dia tak mau terangsang.. karena sedang haid." Batinku.
Setelah kami berciuman.. ibu langsung turun ke bawah kembali menghampiri penisku.. dengan mata yang masih menatapku sambil tersenyum diapun mulai memasukkan penisku ke mulut mungilnya,
"Enak sayang..?" Tanya Ibu.
Aku hanya mengangguk menahan geli.
Tak lama sampai Penisku berkedut lagi.. Ibu menjilati ujung penisku dan mengocok batangnya dengan kedua tangan mungilnya dengan kencang..
"Ibu.. aku keluar.. aahhhhh" dan Kusemprotkan semua maniku di wajah ibu yang bulat dan bersih.
Ibu Kost : "ihh banyak banget sih sayang.."
Aku hanya diam kelelahan.
Ibu yang merasa sudah cukup melayani ku.. langsung mengambil dasternya yang di tinggal di wastafel kamar mandi. Tanpa di pakai dia langsung turun ke bawah.
Ibu Kost : "Udah ya sayang.. aku mau turun dulu.."
Aku : "Ibu turun telanjang gitu? Itu pejuh ku juga gak di cuci dulu?"
Ibu Kost : "Enggak ah biarin aja.. sampe sore ibu mau begini.."
AKu : "Aku ikut dong.."
Ibu Kost : "Ehh jangan.. kamu gak boleh liat aku sampe besok.. pokoknya kamu siapin aja staminamu buat besok ya.. bye sayanng" Ibu berlalu menuruni tangga.
"Memang ada apa besok?" Gumamku.
Malampun tiba, saat aku mulai terlelap tiba-tiba handphone ku bergetar ada panggilan masuk.
"Halo.. mas den" Suara mbak Indah.
Telfon Aku : "Halo.. ehh mbak Indah ya?"
Telfon Mbak Indah : "Iya.. kamu gak punya nomor aku ya?"
Telfon Aku : "Enggak mbak.. Ada apa ya mbak umben nelfon malem-malem"
Telfon Mbak Indah : "Ohhh.. Jadi gini mas den.. besok kan mamah mau ngajak kamu keluar ceritanya.."
Telfon AKu : "Kemana?"
Telfon Mbak Indah : "Sabar dong.. biar aku jelasin dulu.."
Telfon AKu : "Oke.."
Telfon Mbak Indah : "Nah besok aku mau ngerjain mamah"
Telfon Aku : "Ngerjain apa mbak..?"
Telfon Mbak Indah : "Jadi gini rencananya den.."
Mbak Indah menjelaskan rencananya 15 menitan.
Telfon Mbak Indah : "jadi gitu mas denn.."
Telfon Aku : "Ini yakin gapapa mbak?"
Telfon Mbak Indah : "Iyahh.. biar tau rasa mamah.. haha"
Telfon Aku : "Hmmm.. okedeh terserah mbak aja"
Telfon Mbak Indah : "Ya udah masden.. sampe besok yah.. dahh.."
"Aku sebenarnya kurang yakin dengan rencana Mbak Indah.. tapi ya sudahlah.. kita lihat besok"
Jam 9 aku terbangun.. terkejut aku melihat sosok tinggi berdiri menatap tubuhku di samping kasur.
Mbak Indah : "Pagi mas Deny.."
Ternyata mbak Indah dengan Hijab syar'i lebar dan cadarnya.
Aku : "Eh mbak Indah.. udah nyampe sini aja.." Aku sambil menutupi Penisku yang berdiri tagak.
Mbak Indah : "Gimana mamah gak sange' mulu' ya.. tiap hari liat kontol kamu ngaceng gitu tiap pagi haha"
Mbak Indah : "Ya udah mandi dulu sana mas den.. aku tunggu di bawah.."
Aku : "Oke mbakk.."
Selesai berbenah akupun langsung turun. Terlihat mbak Indah sedang duduk di ruang tamu.
Mbak Indah : "Eh mas den.. dah siap?"
Aku : "Hayuk.. Ibu kemana mbak?"
Mbak Indah : "Udah jalan duluan tadi.. katanya takut ketahuan kalo keluar bareng-bareng.."
AKu : "Ohhh.. Anak mbak Indah dimana?"
Aku : "Ohh.."
Beberapa menit kemudian G*car sampai depan rumah. 40 Menit perjalanan sampailah di Mall tempat Dini bekerja.. lalu mbak indah mengajakku ke lantai 3 pergi ke Toko di ujung yang dulu pernah ibu datangi.. aku pun di minta menunggu di luar. Dengan perasaan takut kalo Dini akan memergoki ku jalan dengan kakaknya.
Aku tak tau apa yang dia beli.. terlihat dari luar seperti toko baju.. tapi yang dipajang baju-baju tidur dan lingerie.
0 Komentar