ADIK IPARKU PART 24

 


Namun Rahmat sama sekali tidak mendengarkan aku, dia malah memasukkan tangan kirinya ke dalam tanktopku. Dan sekarang kedua jari telunjuknya memainkan puting payudaraku dengan sangat lincahnya. Aku saat itu hanya bisa pasrah, tubuhku sudah lemas.


“Ma—Maat. Aaahh... Geli Rahmaat iihh! Gue kan minta




lu dateng ke sini buat ceritain perselingkuhan Doni dan Grace. Bukan untuk melakukan hal kaya gini, Maat.” Aku terus memohon agar Rahmat menghentikan perbuatannya, namun dia malah semakin ganas.


“Gua udah suka sama lu, sejak pertama kali ngeliat lu, La. Gua terpana ketika pertama kali ngeliat lu pakai tanktop




warna merah. Lu lebih cantik dari Grace, Doni benar-benar bodoh udah selingkuhin lu,”


jawabnya memujiku.


Sekarang


Rahmat


payudaraku


bersamaan. Sambil kedua jari telunjuknya berputar-putar memainkan puting payudaraku. Aku saat itu


yang


malah


kedua meremas


tangan kedua secara




sudah mengerti, aku tidak bisa lari dan menghindar lagi darinya.


Rasa geli terasa di kedua puting payudaraku, membuat aku mulai terbawa suasana. Sambil kedua tangannya masih meremas kedua payudaraku, dan jarinya memainkan putingku. Rahmat mendekatkan bibirnya ke




arah bibirku, dengan lembut dia mencium bibirku.


Aku yang sudah pasrah, hanya bisa mengikuti keinginannya. Aku membalas ciuman demi ciuman yang dilancarkan Rahmat. Sambil kedua tangannya yang terus bergerak, Rahmat menghisap bibir bawahku dengan lembutnya. Sementara aku menghisap bibir atasnya.




“Enak, La? Bawa enjoy aja, sayang. Kita berdua sedang sama-sama terluka. Jadi kita nikmatin aja malam ini bersama. Jangan pikirkan Doni dan Grace, untuk malam ini saja.” Rahmat benar-benar pintar memainkan kata- katanya.


Aku tidak tau bahwa Rahmat sebenarnya sehandal ini, dalam mempengaruhi wanita.




Pantas saja, Grace bisa jatuh ke dalam pelukannya hanya dalam 1 minggu. Meskipun wajahnya tidak tampan, dia bahkan bisa dikatakan berkulit hitam dan banyak jerawat di wajahnya.


Namun, dia jauh lebih berpengalaman dalam menjatuhkan hati wanita. Rahmat mulai menurunkan kedua tali tanktopku, hingga




kedua payudaraku menyeruak keluar dari tanktopku. “Ma— Maat. Lu mau ngapain gue lagi? Kok payudara gue dibuka kaya gini?”


Tanpa basa basi lagi, Rahmat langsung menunduk dan menghisap payudara sebelah kananku. “Aaahhh... Rahmaat... Ge—Gelii...” Dia mulai menghisap payudaraku dengan lembut. Hisapannya




terasa sangat lembut dan sedikit basah.


Aku merasakan


mulai menyentuh payudaraku.


bermain-main


lihainya di sana, berputar- putar dan naik turun ke atas dan ke bawah. Caranya menghisap payudaraku, dia jauh lebih baik ketimbang yang dilakukan Doni.


lidahnya puting Lidahnya dengan




Sementara tangan kirinya, masih meremas payudara


sebelah


hisapan


semakin


kenyotan mulut Rahmat di puting payudaraku. Merupakan kenyotan dan hisapan yang paling berkesan, dan sulit aku lupakan sampai sekarang.


kiriku. Rahmat


Perlahan terasa bagiku


kuat,




Dia sangat pintar mencari momen, di mana dia melakukannya saat aku sedang hancur. Sehingga aku tidak melupakan momen itu saat bersamanya. Aku yang sudah sangat lemas, hanya mengelus rambut Rahmat dengan lembutnya.


Seolah aku menerima dan menyetujui tindakan yang dia lakukan. Meskipun




sebenarnya, dia mampu melakukannya karena aku tidak bisa melawan. Meskipun sejujurnya, aku sangat menikmati apa yang dia lakukan. Rahmat sekarang duduk menyandar di atas sofa.


“Sini, naik ke atas pangkuan gua. Biar lebih gampang gua ngenyot payudara lu. Biar sama-sama have fun dan




enak aja,” pintanya kepadaku dengan lembut. Dia menarik tanganku, aku yang sudah lemas dan terbawa suasana pun. Mengikuti perintah dan perkataannya.


Aku pun duduk di atas pangkuan, saat ini kedua dadaku berada sejajar dengan mulut Rahmat. Hal ini bisa terjadi, karena tinggi badan kami berdua tidak




berbeda jauh. Tinggiku hanya 160 cm, sementara Rahmat tingginya mungkin hanya sekitar 165 cm.


Rahmat mendorong punggungku, membuat payudaraku menempel tepat di mulutnya. “Lemesin aja, sayang. Jangan terlalu dibawa tegang, ikutin aja permainan yang gua lakuin. Lu bersedia kan ngelakuin apa yang gua




minta, La? Seenggaknya untuk malam ini saja.”


Aku saat itu mengangguk dengan perlahan. “Te— Terserah aja lu mau ngapain gue Mat. Yang penting, tolong jangan sampai hubungan kita berdua ini. Terdengar sampai keluar kontrakan, lu boleh nikmatin tubuh gue. Tapi tolong jaga privasi kita berdua.”




Rahmat langsung melahap puting payudara sebelah kiriku. Dihisap dan disedot olehnya payudara sebelah kiriku dengan kuatnya. “Aaaahhh... Maat... Maattt... Ini enak banget rasanyaa. Kok lu bisa sih nyedot payudara gue, rasanya sampai seenak ini?”


Rahmat tidak menjawab pertanyaanku, dia masih saja




fokus menghisap payudara sebelah kiriku. Setelah puas, dia berpindah menghisap payudara sebelah kananku. Terus saja dia lakukan hal ini secara bergantian, selama 10 menit lamanya.


Serangan demi serangan yang dia lancarkan, membuat kemaluanku terasa sangat basah. Ampuun, jangan sampai Rahmat tau kalo aku




ini gampang becek! Ta—Tapi, mau disembunyikan kaya apapun dia pasti akan tau. Karena dia mau menyetubuhi aku kali ini.


Dalam posisi masih berada di atas pangkuannya, dan payudara sebelah kiriku masih dihisap ganas olehnya. Rahmat memasukkan tangan kanannya ke dalam celana pendek putihku. Aku yang




saat itu menggunakan celana dalam warna hitam.


Dia memasukkan tangannya ke dalam celana dalamku, dan mulai mengelus-ngelus belahan organ sensitifku itu. Rahmat seketika melepaskan mulutnya dari payudaraku, kemudian dia bertanya. “La? Lu udah becek banget sih? Kok bisa lu becek begini?”




“Ke—Kenapa? Kenapa yaa? I- Iyaa gue jawab jujur aja deh. Gue horny dan kebawa suasana sama cara lu mempermainkan gue. Gue harus akuin, lu mahir dan jago banget. Dan inilah penyebab yang bikin gue becek,” jawabku menjelaskan kepada Rahmat.


Rahmat pun terus mengelus kemaluanku dengan jari

Posting Komentar

0 Komentar